CARI

Selamat Datang di Asnan Space

Assalamu ALaikum Wr.Wb. Saya Khaerul Asnan, Di blog ini anda dapat mendownload lagu, download software, membaca artikel tentang kesehatan, PRAMUKA, meteri pelajaran, motivasi hidup dan lain-lain. Selamat menjelajah

Satu Pramuka untuk Satu Indonesia

di Blog ini Anda dapat mencari Info ter up-date tentang Gerakan Pramuka

Belajar Tanpa Kenal Lelah

Jangan pernah berhenti untuk belajar, dapatkan materi pelajaran untuk SMA terkhusus materi pelajaran bahasa Inggris di blog ini

Hidup Itu Indah

Jangan pernah menatap dunia terlalu sempit. Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. temukan tips-tips hidup dan motivasi di blog ini

Up Grade PC dan Notebook-mu

Dapatkan pengetahuan komputer dan software pendukung yang dijamin dapat membuat kamu, PC dan Notebookmu tampil beda

Tiada Hari tanpa Olahraga

Berolahragalah biar ragamu sehat

Kamis, 28 Juli 2011

DI UJUNG SENJA

Mengapa bahagia beranjak pergi?

Jauh kudekap, ditepis sunyi mencercap

Sementara, tak sedikitpun kakiku bergerak meninggalkan penantian yang kusekap

Di batas rindu, menyekat cinta dalam pedih yang meratap

Dengan apa lagi kugambarkan jujur dan tulusku?

Aku terbentur jawab yang belum juga terungkap

Dijerat mimpi semu tanpa penghabisan yang merekat

Di ujung senja, aku tercekat

Mendambamu, setiap saat

Selasa, 26 Juli 2011

Download

Bulan Yang Tertinggal

Aku tahu...
Ada setitik rindu yang sulit kumengerti
kau simpan disudut matamu yang berbinar itu
Namun tak bisa menangkap perih yang kusembunyikan di dasar hati
Cukup kutahankan luka dan kita tak lagi bertegur sapa
Jangan katakan apapun tentang aku
Seperti malam yang tergesa-gesa pergi
Sedang aku belum selesai bermimpi

Di wajahmu kutanamkan sinar bulan
Dari sisa purnama yang mengambang
Dalam ketidak sadaran, kulepaskan tanya
Siapa yang mengambil purnama itu ?
Sehingga pagi yang kutemui tersisa hampa

Bulan
Kaulah resah itu untukku
Kaulah sunyi itu untukku
Kaulah cerita kecil itu

Merpati putih yang terbang mengawan
Tak mungkin kupanggil pulang
Takdir dan suratan
Ku tulis di wajah bulan
Bulan yang kini kutinggalkan
Di persimpangan

91 killed in Norway island massacre, capital blast

Brutality: Medics and emergency workers escort youths from a camp site on the island of Utoya, Norway Saturday. A Norwegian dressed as a police officer gunned down at least 84 people at an island retreat, police said Saturday. Investigators are still searching the surrounding waters, where people fled the attack, which followed an explosion in nearby Oslo that killed seven. (AP/Morten Edvardsen)A Norwegian dressed as a police officer gunned down at least 84 people at an island youth retreat before being arrested, police said Saturday. Investigators are still searching the surrounding waters, where people fled the attack, which followed an explosion in nearby Oslo that killed seven.

The mass shootings are among the worst in history. With the blast outside the prime minister's office, they formed the deadliest day of terror in Western Europe since the 2004 Madrid train bombings killed 191.

Police official Roger Andresen told reporters that the total death toll was now 91 and that a suspect was in custody being questioned for both assaults and is cooperating with the investigators.

Though police did not release his name, Norwegian national broadcaster NRK identified him as 32-year-old Anders Behring Breivik and said police searched his Oslo apartment overnight. NRK and other Norwegian media posted pictures of the blond, blue-eyed Norwegian.

"He is clear on the point that he wants to explain himself," Roger Andresen told reporters Saturday.

National police chief Sveinung Sponheim told NRK that the suspected gunman's Internet postings "suggest that he has some political traits directed toward the right, and anti-Muslim views, but whether that was a motivation for the actual act remains to be seen."

Andersen said the suspect posted on websites with Christian fundamentalist tendencies. He did not describe the websites in any more details.

A police official said the suspect appears to have acted alone in both attacks, and that "it seems like this is not linked to any international terrorist organizations at all." The official spoke on condition of anonymity because that information had not been officially released by Norway's police.

"It seems it's not Islamic-terror related," the official said. "This seems like a madman's work."

Norway has not changed its threat level after twin attacks on the capital and a nearby island retreat, the justice minister said Saturday.

Justice Minister Knut Storberget told reporters Saturday the government was in constant discussion with police and were continually assessing it.

"The debate on the threat level is ongoing," Storberget said.

Prime Minister Jens Stoltenberg told reporters Saturday that he had spent many summers on the island of Utoya, which was hosting a youth retreat for his party.

Utoya is "my childhood paradise that yesterday was transformed into Hell," he said at a news conference in the capital at which Storberget also appeared.

Johan Fredriksen, another police official, said Saturday a SWAT team was put on standby after a bombing in Oslo.

When asked how long it took the SWAT team to arrive at the island after the shooting began, Fredriksen said: "It takes the time it takes to drive fast." He said that was about 30 minutes.

Police initially said about 10 were killed at the forested camp on the island, but some survivors said they thought the toll was much higher. Police director Oystein Maeland told reporters early Saturday they had discovered many more victims.

Maeland said the death toll could rise even more. He said others were severely wounded, but police didn't know how many were hurt.

The island is about 500 yards (meters) from one shore of Tyrifjorden lake, an oddly shaped body of water that is 15 miles (25 kilometers) at its longest and 8 miles (12 kilometers) at its widest.

source: http://www.thejakartapost.com

Di Ujung Senja Menyapa Ramadhan

Di ujung senja
Dahulu tampak keramaian di pesisir pantai
Menanti mentari tenggelam tanda sya’ban usai
Berbondong-bondong menyambut tarawih pertama nan syahdu
Episode berlalu
Kelopak mataku masih mengenang sapaan senja
Tatkala bersorak-sorai bersama teman-teman
Berlomba merapikan sajadah seraya sibuk berceloteh
Tentang menu sahur yang diimpikan
Tentang tugas catatan ceramah dari pak guru
Tentang cita-cita ‘Pol puasa sebulan’
Tentang mukena baru atau baju lebaran
Di ujung senja
Awal bulan mulia memang selalu syahdu
Lambaian nyiur serta sepoi angin
Menambah getar-getar rindu
Episode bersama sosok sahabat sejati
Memanggul tas usang penuh buku
Antrian panjang untuk segelas sup buah segar
Menu berbuka andalan selain nasi pecel sepiring berdua
Usai tarawih lanjutkan tugas skripsi
Tidur malam sekejap saja
Tilawah bersama menanti adzan subuh
Lalu berkutat kembali pada jadwal anak kampus
Di ujung senja
Berbeda masa nan tetap indah
Bocah tampan penambah erat cinta
Ingatkan diri telah menjadi sosok orang tua
Episode merangkul para jundi
Berpuasa penuh dan bangga memiliki ramadhan
Makin bahagia ketika tangan tak lagi di bawah
Tak ada baju baru lebaran ataupun menu istimewa
Kecuali memperbarui hati dan introspeksi diri
Tetangga nun jauh tetap didekap
Sekumpulan yatim yang ayahnya ditembak mati atau diculik lalu disiksa
Dengan label ‘teroris’ penuh cacian
Terkuak berita ‘kecil’ dari sosok rakyat jelata nan kehilangan nyawa
Serangan fitnah (lagi-lagi) atas label teroris
Sementara para penguasa makin sewenang-wenang
Bermain ‘catur’ skenario tipuan buat riuhnya pertiwi
Episode memuakkan ketika harus menjadi penonton
Para ‘teroris’ terus-terusan difitnah dan dipendam dalam tanah
Dikubur hidup-hidup dengan siasat adu domba antar-saudara
Sedangkan para pembunuh berantai alias koruptor terlaknat tetap bebas
Para perampok rakyat alias srigala berbulu kambing makin bermegah-megahan
Tertawa dengan topeng bopengnya
Jua terbahak saja dengan nasib pewaris negeri
Termasuk tawa ejekan pada para ‘teroris’ yang telah jadi tumbal
Di ujung senja
Episode senja pasti berakhir
Terkenang selalu bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam berwasiat,
Ambillah lima perkara sebelum lima perkara
Waktu muda sebelum tua, sehat sebelum sakit,
Masa kaya sebelum fakir, masa luang sebelum sibuk,
Masa hidup sebelum datang kematian
Segala episode harus berbalut manfaat
Sambutan penghujung senja masing-masing kalbu adalah berbeda
Gembira karena curahan hidayah-Nya
Ataukah penuh gerutu dan penyesalan atas terbuangnya masa
Senyum cerah atas genggaman bekal perjalanan dunia
Ataukah hanya tersisa kerutan dahi jua bibir cemberut nan keriput
Tanyakan kejujuran nurani
Cinta akhirat ataukah takut mati
Menapaki episode senja bahagia ataukah galau diri
Duhai Sang Maha Pemilik Jiwa
Curahilah hidayah di segala masa dalam perjalanan kami
Berkahilah episode senja mulia awal ramadhan ini
Berharap kualitas pribadi kian bermakna
Setiap ramadhan terkenang akan kata-kata sang bapak kepada putrinya, suatu senja, “Tamu agung telah datang lagi. Tidak terlupakan semua kenangan. Seindah tahun sembilan belas delapan tiga usai gerhana, bulan berkah berbonus anakku yang baru dilahirkan ibunya.”

Sang anak bertanya, “Siapa tamu agung itu, pak? Dan siapa itu yang jadi bonusnya?” Bapak tersenyum, “Tamu agung itu adalah si bulan mulia, dirindukan seluruh insan, Ramadhan Mubarak! Dan kamulah bonusnya, kamu lahir di bulan mulia itu, sungguh membawa berkah…subhanalloh!”

Seraya memeluk sang bapak, si anak berucap, “Duhai bapak, kehadiran bapak dan ibuku lah yang merupakan nikmat dan keberkahan yang besar buatku…”, sungguh indah kasih sayang-Mu

KOMPAS





              Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
                1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
                2. Visir, yaitu pembidik sasaran
                3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
                4. Jarum penunjuk
                5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
                6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
 Image
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya

                North                       =              Utara                       =              0
                North East               =              Timur Laut               =              45
                East                         =              Timur                       =              90
                South East              =              Tenggara                  =              135
                South                       =              Selatan                     =              180
                South West              =              Barat Daya               =              225
                West                        =              Barat                        =              270
                North West              =              Barat Laut                 =              325

Cara Menggunakan Kompas
1.  Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2.   Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50  di mana   berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3.   Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar

Senin, 25 Juli 2011

Just do It

Anda mungkin tidak pernah tahu hasil dari usaha-usaha yang Anda lakukan, tetapi jika Anda tidak melakukan sesuatu, Anda tidak mungkin mendapatkan hasil… “You may never know what results come of your action, but if you do nothing there will be no result.” - (Mahatma Gandhi)
Jika Anda mengamati lebih dekat pada kepompong, maka dia adalah contoh sederhana yang paling baik untuk kita mengambil pelajaran. Kepompong untuk menjadi kupu yang indah, dia berdiam diri selama sekian hari untuk selanjutnya menjadi hal yang disenangi oleh alam, termasuk Anda.
Diamnya kepompong bukan suatu yang statis yang tanpa hasil, tapi adalah contoh kesibukan seekor ulat yang mendambakan sesuatu keindahan dengan kepasrahan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam diamnya mengakui segala kelemahannya.
Apa yang terjadi kemudian? Tuhan memberikan hasil yang sangat menakjubkan. Ulat yang tadinya menggelikan itu berubah total menjadi kupu nan indah dan diidamkan kedatangannya oleh bunga, pohon dan dahan-dahan hutan yang merindukan lentik-lentik kaki dan ciuman sang kupu.
Tuhan Yang Maha Kasih memberikan pelajaran yang cukup menarik. Ulat telah melakukan sesuatu untuk mendapatkan hasil. Namun, kita seringkali meragukan usaha kita dan prematur memikirkan hasil atas usaha kita.
Mari kita melakukan apapun yang kita yakini kebaikannya, JUST DO IT dan YOU WILL SEE THE AMAZING RESULTS.

Jangan Takut Digigit Gajah

kata mutiara

Sikap Kita Menentukan Segalanya

KATA MUTIARA
KATA MUTIARA
Beberapa tahun yang lalu, saat saya melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, saya sedang menanti di ruang tunggu bandara ketika saya membaca sebuah puisi yang dimuat di sebuah majalan.
Saya percaya, bahwa secara keseluruhan puisi ini merangkum peranan kita dalam mencapai masa depan yang sukses.

SIKAP
Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.


Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!

LOGO, LAGU DAN MASKOT HARI PRAMUKA KE 50 TAHUN 2011

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah mengeluarkan penetapan Logo, Lagu dan Maskot dalam rangka kegiatan peringatan Hari Pramuka ke 50 Tahun 2011.
Sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor : 019 Tahun 2011 maka Logo, Lagu dan Maskot yakni :

LOGO 50 TAHUN GERAKAN PRAMUKA
 Image

Penjelasan Makna Logo :
50 Tahun Gerakan Pramuka dalam usia 100 tahun Kepanduan di Indonesia menjadi Momentum memperkuat Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi Kepramukaan yang menjadi wadah pembinaan kaum muda menuju kejayaan Indonesia dalam semangat dan jiwa persatuan dan kesatuan.
Warna :
  1. Merah lambang keberanian..
  2. Putih lambang kesucian.
  3. Ungu/ wulung lambang kematangan dan kecintaan.
  4. Kuning lambang kejayaan.
  5. Hitam lambang kekuatan dan keabadian.

MASKOT 50 TAHUN GERAKAN PRAMUKA
Image 

Penjelasan Makna Maskot :
Nama Maskot si Jambul,. Si Jambul diambil dari karakter atau ciri khas satwa yang dijadikan Maskot yaitu elang Jawa yang memiliki jambul di atas kepalanya.
3 helai bulu pada kepala melambangkan Trisatya.
10 Helai bulu pada sayap melambangkan Dasa Darma
5 helai bulu pada ekor melambangkan Pancasila.
Warna :
Warna pada maskot mengambil warna-warna dominasi coklat yang sudah menjadi identitas warna Gerakan Pramuka.

LAGU 50 TAHUN GERAKAN PRAMUKA
Image 

 
Gambar lebih besar :
Klik Disini untutk Download Lagu Jayalah Pramuka

Menaksir Tinggi




Teknik Menaksir Tinggi

                        Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1.         Metode Setigiga
 Image
                                              
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat

Rumus perhitungan
           
                        X =  C (A+B)
                                     B 
            Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Image 

                                                                        Rumus :
                                                                                    X = A
                                                                        Keterangan :
                                                                        X = Tinggi yang ditaksir
                                                                        A = Jarak dengan pengamat

2.         Metode bayangan
            Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
Image 
                                                                        Keterangan :
                                                                        A = Tinggi tongkat
                                                                        B = Tinggi yang ditaksir
                                                                        A’= Bayangan tongkat
                                                                        B’= Bayangan tinggi yang ditaksir


            Rumus :
                                    B =   D     x A
                                             A

Trik cepat hapal morse




Kadang kita kesulitan menghapal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal besok mau ikut lomba Galang apalagi jarang berlatih secara periodic. Berikut ini tips menghapal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini :
 Image


Petunjuk Penggunaan :
1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan, dan kiri.
2. Cara membacanya dari atas ke bawah.

3. Blok putih menunjukkan kode titik (  .  ) dan blok hitam kode strip (  -  ).

4. Contoh sebelah kiri: Jika isyarat menunjukan satu kali putih sama dengan satu kali titik artinya huruf E.
Contoh lain : ( dibaca dari atas, ya ) putih-putih-putih-putih artinya 4 titik ( …. )
Berarti huruf H.
Contoh lagi : hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik (  - - . ) berarti huruf G
5. Ingat blok sebelah kiri selalu diawali dengan blok Titik ( Putih ) dan blok kanan selalu diawali dengan blok strip ( Hitam ).

Selamat mencoba, beritahukan teman-temanmu dan ajaklah belajar morse bersama.

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA

Masa Hindia Belanda

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). Berkas:KBI.jpg
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepanduan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

[sunting] Masa Bala Tentara Dai Nippon

"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.Karena Pramuka merupakan suatu organisai yang menjungjung tinggi nilai persatuan.Oleh karena itulah bangsa jepang tidak mengijinkan Pramuka tetap lahir di bumi pertiwi.

[sunting] Masa Republik Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.

[sunting] Kelahiran Gerakan Pramuka

[sunting] Sejarah Pramuka

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

[sunting] Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
  2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
  3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
  4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

[sunting] Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka

Keep Dreaming Keep Action

Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.
Sekarang ini banyak selogan yang dikeluarkan oleh banyak orang yang topiknya seolah membius kita: “Stop Dreaming Start Action“.  Saya mengatakan bahwa slogan itu sepenuhnya tidak benar.
Mengapa?  Coba kita bayangkan, segala sesuatu yang Anda jalani saat ini adalah tidak lepas dari ‘dream’ atau mimpi Anda entah beberapa tahun yang lalu kan?
Sejarah pesawat terbang yang menjadi angkutan favorit saat ini berawal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.  Thomas Alfa Edison juga menemukan bolam lampu dari mimpi besar dia untuk menerangi dunia.
Jadi totally kita semua harus tetap memupuk mimpi-mimpi besar kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfaat bagi orang banyak.
Jadi dua cara untuk untuk menjalani kehidupan ini dan keduanya benar.
1. Dengan penuh keajaiban karena kita menyerahkan totally kepada Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dan
2. Dengan biasa-biasa saja, karena yaaa… memang beginilah kehidupan ini.
Dan semua orang jika ditanya, mereka justru akan memilih nomor 1, karena secara fitrah (suci) kita semua adalah ciptaan-ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu dekat denngan-Nya.
Jadi, mari kita jalani kehidupan ini dengan penuh ajaib, dengan selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan.

SMAN 1 GANGKING DISERANG

Senin, 25 Juli 2011, pukul 12:15 Suasana di SMAN 1 Gangking berubah menjadi Riuh..... padahal jam segitu harusnya para siswa belajar dengan tenang di ruang kelas masing-masing...
Ada apa??????
sekelompok Anak Sekolahan berpakaian seragam dengan gaya selengean yang merasa sebagai pelajar Muhammadiyah  menyusup masuk ke kantin SMAN 1 Gangking dan tiba-tiba menyerang salah seorang siswa sekolah tersebut. wowwwwww sampai kejar-kejaran di lapangan. Ironisnya, pelajar (penyerang) yang diketahui sebagai siswa SMA Muhammadiyah Bulukumba dalam keadaan mabuk dan membawa badik menyerang sampai ke lapangan Upacara ini kontan mengundang perhatian siswa lain dan Guru yang pada saat itu ditinjau kinerjanya oleh tim Kinerja dari dinas Pendidikan kab. Bulukumba.
selang beberapa saat, 2 dari jumlah yang tidak diketahui dari para penyerang tertangkap oleh warga SMAN 1 Gangking yang beringas.
akhirnya kedua pelaku penyerangan diserahkan kepada pihak berwajib setelah berhasil melukai 2 orang siswa setempat. sebanding dengan perbuatannya, keduanya pun babak belur oleh massa yang beringas.
Pertanyaannya, Inikah potret pelajar kita????? apatahlagi berasal dari sekolah dengan label yang melekat nama Rasulullah, Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun....

Global Warming

Global warming is one of the most serious challenges facing us today. To protect the health and economic well-being of current and future generations, we must reduce our emissions of heat-trapping gases by using the technology, know-how, and practical solutions already at our disposal. Tropical deforestation is the largest source of emissions for many developing countries, but slowing deforestation can't solve the climate problem by itself. As forest-rich developing countries step up to take responsibility for reducing their emissions, all industrialized nations should not only support their efforts but, most importantly, reduce their own emissions and lead efforts to avert dangerous climate change. For years we have heard so much about the causes of climate change, that we’ve missed the fact that there are simple, practical solutions that can slow this growing problem. Technologies exist today that can cut emissions of heat-trapping gases and make a real difference in the health of our planet. And these solutions will be good for our economy, reduce our dependence on foreign oil, and enhance our energy security. Global warming doesn’t just mean balmy February days in northern climes. It also means increasingly hot days in the summer, and a host of negative impacts that are already under way and are expected to intensify in the coming decades. -More heat waves will likely increase the risk of heat-related illnesses and deaths. -Cities and towns along the nation's major rivers will experience more severe and frequent flooding. -Some areas will likely experience more extensive and prolonged droughts. -Some of our favorite coastal and low-lying vacation areas, such as parts of the Florida Keys and Cape Cod, will be much less appealing as sea levels rise, dunes erode, and the areas become more vulnerable to coastal storms. -Many families and businesses, who have made their living from fishing, farming, and tourism could lose their livelihoods, and others who love hunting, boating, skiing, birdwatching, and just relaxing near lakes, streams, and wetlands will see some of their favorite places irretrievably changed. The solutions to climate change are here and it's time we put them to use. If we get started today we can tackle this problem and decrease the unpleasant outcomes that await us if we do nothing. The steps we need to take are common sense. And, more often than not, they will save consumers money. The cost of inaction, however, is unacceptably high. The scientific consensus is in. Our planet is warming, and we are helping make it happen by adding more heat-trapping gases, primarily carbon dioxide (CO2), to the atmosphere. The burning of fossil fuel (oil, coal, and natural gas) alone accounts for about 75 percent of annual CO2 emissions from human activities. Deforestation—the cutting and burning of forests that trap and store carbon—accounts for about another 20 percent. Procrastination is not an option. Scientists agree that if we wait 10, 20, or 50 years, the problem will be much more difficult to address and the consequences for us will be that much more serious. We're treating our atmosphere like we once did our rivers. We used to dump waste thoughtlessly into our waterways, believing that they were infinite in their capacity to hold rubbish. But when entire fisheries were poisoned and rivers began to catch fire, we realized what a horrible mistake that was. Our atmosphere has limits too. CO2 remains in the atmosphere for about 100 years. The longer we keep polluting, the longer it will take to recover and the more irreversible damage will be done. Fuel-efficient vehicles. Renewable energy. Protecting threatened forests. These common sense solutions won't only reduce global warming, many will save us money and create new business opportunities. Best of all, these solutions exist now. We just need to insist that business and government take the necessary steps to make them available and affordable. Then we have to let consumers know what to do and provide incentives to help all of us make better choices. The following five sensible steps are available today and can have an enormous impact on the problem CO2 remains in the atmosphere for about 100 years.

Ciri Orang Beriman

Ciri orang beriman/mukmin antara lain sebagaiamana disebut dalam Alquran surat ke-23, Al Mu’minuun (orang-orang yang beriman). Berikut terjemahan surat Al mu’minuun ayat 1 s.d. 11 (seluruhnya terdiri 118 ayat): (1) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman; (2) (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya’ (3) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna’ (4) dan orang-orang yang menunaikan zakat, (5) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, (6) kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela’ (7) Barang siapa yang mencari dibalik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas, (8) dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya, (9) dan orang-orang yang memelihara shalatnya, (10) mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (11) (yakni) yang akan mewarisi syurga firdaus. Mereka kekal di dalamnya. Setidaknya, ada 6 ciri orang iman berdasarkan surat Al Mu’minuun, yaitu : 1. orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya’ 2. orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna’ 3. orang-orang yang menunaikan zakat, 4. orang-orang yang menjaga kemaluannya, 5. orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya, 6. orang-orang yang memelihara shalatnya. Orang yang demikian ini dijanjikan oleh Allah akan dimasukkan dalam syurga firdaus. Download: Ingin mengunduh Indeks Alquran Tercanggih? Kami sediakan file dalam tipe exl. Untuk mengunduh silakan klik teks berikut: Download Indeks Alquran Tercanggih

Model Seragam Pramuka Siaga/Penggalang/Penegak/Pandega/Pembina

Quantcast Model pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka adalah sebagaimana Lampiran II Keputusan Kwarnas Nomor 226 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Seragam Anggota Gerakan Pramuka. Berikut model seragam siaga putra dan putri baik seragam harian maupun pakaian khusus (keagamaan).
Untuk melihat gambar model pakaian, silakan pilih dan klik :

Makna Lambang Gerakan Pramuka


Quantcast
Tunas Kelapa
  • Lambang Gerakan Pramuka adalah siluet Tunas Kelapa
  • Pencipta lambing Gerakan Pramuka adalah Kak Sunaryo Atmodipuro (Andalan Nasional, pernah aktif di Departemen Pertanian).
  • Lambang Gerakan Pramuka ditetapkan berdasarkan Surat keputusan Kwarnas Nomor 06/KN/72, tanggal 31 Januari 1972.
  • Pengetahuan tentang lambang Gerakan Pramuka merupakan syarat ke-4 syarat kecakapan umum (SKU) tingkat Penggalang Ramu.
  • Makna kiasan :
1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal;
2. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun;
3. Nyiur dapat tumbuh di mana saja;
4. Pohon nyiur tumbuh lurus ke atas;
5. Akar pohon nyiur tumbuh kuat dan erat dalam tanah;
6. Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari akar samapai ujung atas pohonnya; (setidaknya ada 9 bagian tumbuhan yang bermanfaat, apa saja?)
Uraian lebih lengkap (penjelasan dari 6 kiasan) di atas terdapat pada dokumen tersimpan.
Untuk mengunduh (download) silakan klik teks berikut (setelah klik teks, pada jendela baru tulis kode yang ada, kemudian klik download)
download makna lambang Gerakan Pramuka

Cara Membuat Peta Pita Penjelajahan Pramuka

Quantcast
Untuk membuat peta pita penjelajahan/perjalanan, perlu menyiapkan kertas kerja dan kertas sebagai tempat membuat peta-pita. Alat kelengkapan pokok, terdiri dari alat tulis, penggaris, kompas, dan jam.
Kertas Kerja Kertas kerja untuk bahan pembuatan peta pita, terdiri atas 7 kolom:
kolom 1 : nomor urut
kolom 2 : waktu perjalanan (pukul)
kolom 3 : laporan perjalanan (dimulai dari bawah)
kolom 4 : jarak yang ditempuh (meter/langkah)
kolom 5 : arah (jurusan 3 angka dalam derajat dan tanda arah berupa anak panah
kolom 6 : gambar alam yang penting (sisi kiri dan kanan)
Kertas kerja yang telah diisi lengkap mulai dari posko sampai dengan finish, kemudian dipotong menurut garis belokan sehingga menjadi guntingan kertas memanjang seperti pita. Pita ini, selanjutnya disusun dan ditempel pada kertas baru sesuai urutan dan sehingga menjadi peta.
Akhirnya, jadilah ”peta pita” seperti contoh gambar.
Petunjuk lengkap
panduan cara membuat peta-pita, contoh kertas kerja yang sudah diisi, dan contoh peta pita seperti gambar, dapat diunduh dengan cara klik gambar.

Minggu, 24 Juli 2011

UU Gerakan Pramuka 2010

Quantcast
Para Praja Muda Karana (Pramuka) patut bersyukur karena UU Gerakan Pramuka segera lahir. Komisi X DPR dan Pemerintah telah bersepakat mengenai pengesahan UU Gerakan Pramuka. Dengan lahirnya UU Gerakan Pramuka maka eksistensi Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan kepramukaan bagi anak dan generasi muda akan lebih memperoleh perhatian dari pemerintah. Pada pasal 36 disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah  bertugas
  1. menjamin kebebasan berpendapat dan berkarya dalam pendidikan kepramukaa.
  2. membimbing, mendukung, dan memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan kepramukaan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
  3. Membantu ketersediaan tenaga, dana, fasilitas yang diperlukan untuk pendidikan keparmukaan.
Semoga pemerintah dapat menjalankan amanat mulia pendidikan kepramukaan sehingga Gerakan Pramuka mampu berperan mencetak generasi bangsa yang “bertanggung jawab dan dapat dipercaya” sebagaimana kode kehormatan Gerakan Pramuka.

Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Nilai-nilai  yang  dikembangkan  dalam  pendidikan  budaya  dan  karakter  bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber  berikut ini.
1. Agama:  masyarakat  Indonesia  adalah  masyarakat  beragama.  Oleh  karena  itu, kehidupan  individu, masyarakat,  dan  bangsa  selalu  didasari  pada  ajaran  agama dan  kepercayaannya.  Secara  politis,  kehidupan  kenegaraan  pun  didasari  pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan  itu, maka nilai-nilai pendidikan  budaya  dan  karakter  bangsa  harus  didasarkan  pada  nilai-nilai  dan kaidah yang berasal dari agama.

2. Pancasila:  negara  kesatuan  Republik  Indonesia  ditegakkan  atas  prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan  lebih  lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang  terkandung dalam Pancasila menjadi  nilai-nilai  yang  mengatur  kehidupan  politik,  hukum,  ekonomi, kemasyarakatan,  budaya,  dan  seni.  Pendidikan  budaya  dan  karakter  bangsa bertujuan mempersiapkan  peserta  didik menjadi warga  negara  yang  lebih  baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya: sebagai  suatu  kebenaran  bahwa  tidak  ada  manusia  yang  hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep  dan  arti  dalam  komunikasi  antaranggota  masyarakat  itu.  Posisi  budaya yang  demikian  penting  dalam  kehidupan  masyarakat  mengharuskan  budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga  negara  Indonesia,  dikembangkan  oleh  berbagai  satuan  pendidikan  di berbagai  jenjang  dan  jalur.  Tujuan  pendidikan  nasional  memuat  berbagai  nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini.
Tabel Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Nilai
Deskripsi
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan  tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari  sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai samahak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/ Komuniktif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15.  Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber: Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa terbitan Puskur Balitbang Kemdiknas 2010.

Jambore Dunia

Sebanyak 133 pelajar Pramuka Indonesia yang akan mengikuti Jambore Pramuka Sedunia Ke-22 di Swedia mulai menjalani pemantapan di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur. Kontingen Pramuka Indonesia yang dibagi menjadi dua pasukan garuda dan dua pasukan melati ini mendapat pembekalan mengenai kegiatan jambore yang berlangsung 27 Juli - 7 Agustus 2011.
Pramuka penggalang dan penegak Indonesia ini mengikuti Jambore Pramuka Sedunia di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia. Para pelajar Pramuka Indonesia ini merupakan bagian dari 191 anggota Kontingen Pramuka Indonesia ke Jambore Dunia.
Dalam pemantapan di Cibubur, masing-masing pasukan yang dipisahkan antara pasukan pramuka laki-laki dan perempuan menyiapkan yel-yel. Para pramuka Indonesia memasukkan unsur lagu-lagu daerah yang bersemangat untuk yel-yel tiap pasukan.
Selain itu, peserta juga diminta untuk menuliskan inti pesan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pelepasan di Istana Negara Jumat kemarin. Presidenm antara lain berpesan supaya Pramuka Indonesia dapat menjadi duta Indonesia, menjalin persahabatan untuk dapat bersama-sama di masa depan bekerjasama menghadapi tantangan global.
Ketua Kontingen Pramuka Indonesia ke Jambore Dunia dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia, Brata T Hardjosubroto, mengatakan kegiatan Jambore Pramuka Dunia merupakan peluang untuk menjalin kerjasama dan persahabatan di antara anggota Pramuka dari negara-negara lain. Diperkirakan sekitar 40.000 peserta dari 160 negara anggota organisasi dunia bergabung di Swedia.
Kegiatan-kegiatan yang berlangsung selama Jambore Pramuka Sedunia memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar tentang perdamaian, kesehatan, hak asasi manusia, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, kewirausahaan, serta teknologi informasi dan komunikasi. 

Pendidikan Perbasis Karakter

Dalam kajian pendidikan dikenal sejumlah ranah pendidikan, seperti pendidikan intelek, pendidikan keterampilan, pendidikan sikap, dan pendidikan karakter (watak). Pendidikan karakter berkenaan dengan psikis individu, di antaranya segi keinginan/nafsu, motif, dan dorongan berbuat.
Pendidikan karakter adalah pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian, tanggung jawab, kebenaran, keindahan, kebaikan, dan keimanan. Dengan demikian, pendidikan berbasis karakter dapat mengintegrasikan informasi yang diperolehnya selama dalam pendidikan untuk dijadikan pandangan hidup yang berguna bagi upaya penanggulangan persoalan hidupnya.
Pendidikan berbasis karakter akan menunjukkan jati dirinya sebagai manusia yang sadar diri sebagai makhluk, manusia, warga negara, dan pria atau wanita. Kesadaran itu dijadikan ukuran martabat dirinya sehingga berpikir obyektif, terbuka, dan kritis, serta memiliki harga diri yang tidak mudah memperjualbelikan. Sosok dirinya tampak memiliki integritas, kejujuran, kreativitas, dan perbuatannya menunjukkan produktivitas.
Selain itu, tidak hanya menyadari apa tugasnya dan bagaimana mengambil sikap terhadap berbagai jenis situasi permasalahan, tetapi juga akan menghadapi kehidupan dengan penuh kesadaran, peka terhadap nilai keramahan sosial, dan dapat bertanggung jawab atas tindakannya.
Pembentukan pribadi
Karena itu, sekolah yang akan mengimplementasikan pendidikan berbasis karakter dapat memikirkan segi-segi sebagai berikut. Pertama, keberhasilan pendidikan berbasis karakter terkait dengan kondisi peserta didik yang landasan keluarganya mengharapkan tercipta iklim kehidupan dengan norma kebaikan dan tanggung jawab. Dengan demikian, fungsi pendidikan berbasis karakter untuk menunjukkan kesadaran normatif peserta didik, seperti berbuat baik dan melaksanakan tanggung jawabnya agar terinternalisasi pada pembentukan pribadi.
Organ manusia yang berfungsi melaksanakan kesadaran normatif ialah hati nurani atau kata hati (conscience). Organ penunjangnya ialah pikiran atau logika. Pendidikan berbasis karakter diprogram untuk upaya kesadaran normatif yang ada pada hati nurani supaya diteruskan kepada pikiran untuk dicari rumusan bentuk perilaku, kemudian ditransfer ke anggota badan pelaksana perbuatan. Contoh, mulut pelaksana perbuatan bicara atau bahasa melalui kata-kata. Maka, sistem mulut memfungsikan kata-kata bersifat logis atau masuk akal. Bahkan, dengan landasan kesadaran norma dan tanggung jawab akan terjadi komunikasi dengan perkataan santun yang jauh dari celaan dan menyakitkan orang lain.
Karena itu, pendekatan proses pembelajaran di sekolah perlu disesuaikan, yaitu dengan menciptakan iklim yang merangsang pikiran peserta didik untuk digunakan sebagai alat observasi dalam mengeksplorasi dunia. Interaksi antara pikiran dan dunia harus memunculkan proses adaptasi, penguasaan dunia, dan pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Keberhasilan anak menjalani interaksi dengan dunia akan membentuk kemampuan merumuskan cita-citanya. Bahkan, cita-cita itu dijadikan pedoman atau kompas hidup. Dengan pedoman hidup itu ia menentukan arah sekaligus membentuk norma hidupnya.
Kedua, kondisi sekolah dapat menciptakan iklim rasa aman bagi peserta didiknya (joyful learning). Jika peserta didik tidak merasa aman, seperti merasa jiwa tergoncang, cemas, atau frustrasi akibat mendapatkan pengalaman kurang baik dari sekolah, maka ia tidak akan dapat menanggapi upaya pendidikan dari sekolahnya. Bahkan, ia acap kali merespons upaya pendidikan dengan bentuk protes atau agresi terhadap lingkungannya. Peserta didik yang cerdas sekalipun, dengan merasa kurang aman, acap kali konflik dengan lingkungan yang menyulitkan hidup.
Bahkan, upaya mempertahankan hidupnya dengan berbuat tercela, tidak bermoral, tidak bertanggung jawab, dan jahat. Perasaan aman hidup atau perasaan yang tidak diliputi kecemasan di sekolah hanya mungkin bila suasana sekolah mencintai anak dengan menciptakan iklim keterbukaan, mesra, bahagia, gembira, dan ceria.

Bagikan Lewat....

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More